Majahsaya - Zaman modren ini sepertinya
kalau kita membahas tentang pacaran pasti orang merasa biasa saja bahkan mereka
mengangap hal itu wajar saja.
Bahkan orang yang tidak
pacaran mereka biasa menjuluki nya jomblo entah dari mana asal kata itu parah nya lagi mereka yang mendapat predikat
jomblo selalu jadi bahan ejekan oleh orang-orang yang sudah punya pacar.
Jadi bisa dikatakan mempunyai
seorang pacar adalah suatu hal penting yang sangat dianjurkan dan wajar pada zaman ini. Bahkan tak sedikit guyonan yang
ditujukan bagi mereka yang masih menjomblo saja.
Sepertinya negara ini sudah
dipenuhi oleh virus-virus barat yang telah menghancurkan kaum muslim muda kita
dengan memberikan contoh-contoh berupa film-film cinta yang sudah sangat
terbuka dan tidak terkecuali juga musik-musik mereka,dan berbagai hal lain agar
para pemuda muslim kehilangan sopan
santun rasa saling menghargai.
Rasa saling memiliki dalam
sebuah hubungan kadangkala diartikan melakukan kegiatan bersama pacar. Banyak
orang yang menganggap itu adalah kegiatan yang menyenangkan dan wajar. Mulai
dari Jalan-jalan, makan bareng, ke kondangan, dan tak terkecuali shalat
berjamaah berdua dengan pacar.
Tapi tahukah kamu kalau
sebenarnya sangat tidak dianjurkan untuk shalat berduaan dengan pacar?
Ini alasan mengapa tidak boleh pacaran dalam
agama islam bahkan shalat berjamaah pun sangat tidak di anjurkan dengan seseorang
yang tidak mahram kita.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ
بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ
”Jangan sampai seorang lelaki
berdua-duaan dengan seorang perempuan, kecuali dia ditemani mahramnya.” (HR
Al-Bukhari 5233 dan Muslim 1341).
Kemudian dari Umar radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ
بِامْرَأَةٍ إِلَّا كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ
”Jangan sampai seorang lelaki
berdua-duaan dengan seorang perempuan. Jika terjadi makhluk ketiganya adalah setan.”
(HR Ahmad 177,At- Turmudzi 2165, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Abu Ishaq as-Syaerozi – ulama
syafiiyah – (w 476 H) menyatakan,
ويكره أن يصلي الرجل بامرأة
أجنبية ; لما روي أن النبي قال : لا يخلون رجل بامرأة فإن ثالثهما الشيطان
Makruh (tahrim) seorang
laki-laki shalat mengimami seorang wanita yang bukan mahram.
Berdasarkan hadis yang
diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,
”Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan. Jika
terjadi makhluk ketiganya adalah setan.” (al-Muhadzab, 1/183).
Penjelasan an-Nawawi dalam
al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab,
المراد بالكراهة كراهة تحريم
هذا إذا خلا بها: قال أصحابنا إذا أم الرجل بامرأته أو محرم له وخلا بها جاز بلا
كراهة لأنه يباح له الخلوة بها في غير الصلاة وإن أم بأجنبية وخلا بها حرم ذلك
عليه وعليها للأحاديث الصحيحة
Yang disebut makruh disini
adalah makruh tahrim yang artinya haram, ini jika laki laki berduaan dengan
perempuan. Namun apabila mengimami istrinya atau mahramnya dan berduaan
dengannya, maka itu dibolehkan dan tidak makruh. Karena boleh berduaan dengan
istri atau mahram di luar shalat. Namun jika dia mengimami wanita yang bukan
mahram dan berduaan dengannya, hukumnya haram bagi lelaki itu dan haram pula
bagi si wanita. (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, 4/277).
Mengapa diharamkan?
Walaupun orang yang berpacaran
sedang melakukan ibadah, namun kita diperintahkan untuk menghindari segala
macam bentuk fitnah. Dan tidak terkecuali fitnah Syahwat.
Dalam Syarh Zadul Mustaqni’,
Syaikh as-Syinqithy menjelaskan,
وإذا خلا بأجنبية فإنه منهي عن
هذه الخلوة لقوله عليه الصلاة والسلام: ما خلا رجلٌ بامرأة إلا كان الشيطان
ثالثهما، وقال: (ألا لا يخلون رجلٌ بامرأة) فهذا نهي، قالوا: وبناءً على ذلك لا
يصلي الرجل الأجنبي بالمرأة الأجنبية على خلوة؛ لأنه قد يخرج عن مقصود الصلاة إلى
الفتنة
Apabila seseorang berduaan
dengan seorang wanita atau lelaki yang bukan mahram, hukumnya terlarang.
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ’Jika seorang lelaki
berduaan dengan wanita, maka setan yang ketiganya.’ Beliau juga bersabda,
’Janganlah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita.’ Ini larangan. Para
ulama mengatakan, berdasarkan hal ini, tidak boleh seorang lelaki mengimami
shalat dengan wanita yang bukan mahram, secara berdua-duaan. Karena bisa jadi
keluar dari tujuan utama yaitu shalat, menjadi sumber fitnah syahwat. (Syarh
Zadul Mustaqni’, 3/149).
Hal yang sama juga disampaikan
Imam Ibnu Utsaimin,
إذا خَلا بها فإنَّه يحرُمُ
عليه أن يَؤمَّها ؛ لأنَّ ما أفضى إلى المُحَرَّمِ فهو محرَّمٌ
Apabila seorang lelaki
berduaan dengan wanita yang bukan mahram, maka haram baginya untuk menjadi imam
bagi wanita itu. Karena segala yang bisa mengantarkan kepada yang haram,
hukumnya haram. (as-Syarh al-Mumthi’, 4/251).
Nah sekarang sudah jelaskan
mengapa dalam islam tidak diperbolehkan berpacaran dan shalat berjamaah berdua
dengan tidak mahram kita.
Status yang tunangan saja
bukanlah mahram, apalagi hanya pacaran. Ada baiknya saat waktu shalat tiba
lakukanlah shalat sendiri sendiri hingga sah menjadi suami istri. Bukankah itu
membuat shalatmu menjadi lebih indah?
Dan saya menganjurkan apabila
ada orang menanyakan kenapa anda tidak pacaran jawab dengan lantang AGAMA SAYA
ISLAM DAN ISLAM MELARANG UNTUK PACARAN DAN BERDUAAN DENGAN SESEORANG YANG BELUM
MENJADI MAHRAM NYA.
0 comments:
Post a Comment